Hai wajah kurang piknik..
Apa kabar???
Masih sehat??
Kini aku bakalan cerita piknik
alias kerja dadakan ke Jakarta
YEAHHHHH……
“AL kamu malam ini ke Jakarta ya
bikin VISA”
13-14 November 2018
November itu super super sibuk.
Karena kerjaan banyak, banyak group wisata ke Jogja. Dan pada tanggal 13
November itu aku mendapat tugas mencari perusahaan pengiriman dokumen terkilat
dari jogja ke Jakarta.
Why?? Karena aku mendapat tugas
dari perusahaan di tempat aku bekerja untuk mengirim dokumen persyaratan membuat
paspor ke Australia dengan sangat sangat segera.
Why?? Karena hari itu tanggal 13
November, dan terbang ke Australianya 20 November.
AMAZING KAN??
Ini bukan Asia Tenggara, yang
free visa. Ini ke Australia. Dimana wajib punya visa. Dan buat visa Australia
itu tidaklah mudah bagi warga negara Indonesia.
Saat itu aku telpon ke beberapa
perusahaan sudah sore hari sekitar pukul 1600. Dan kebanyakan dari mereka tidak
bisa tiba besok pagi itu dokumen itu. Tiba di hari berikutnya.
Dan padahal hari efektif kerja kedutaan
tinggal 3 hari (kamis, jumat senin).
Solusi aman dan cepat adalah saya
berangkat ke Jakarta malam ini beserta dokumen syarat visa.
Selama 1 jam saya proses
pembelian tiket kereta dan pesawat. Untuk berangkat JOGJKT pilih kereta malam
karena di jamin tidak delay. By Bima Train jam 22.00-0600
Untuk pulang nya by Sriwijaya
sore hari pukul 1700
13 November 2018
Pukul 1700
Jogja di guyur oleh hujan. Bagimana
ini? Aku harus pulang kerumah sekarang untuk sekedar packing singkat untuk
tugas ke Jakarta.
Pukul 20.00
Saya sudah sampai di Tugu Train
Station, sengaja datang lebih awal sebelum terjebak dengan derasnya hujan
Rasanya dingin ngantuk campur
campur.
Dan kereta executive itu tiba.
Kereta executive dapat bantal dan
selimut tebal. Tempat duduk bisa di tegak dan baringkan. Serta jarak tempat
duduk antara depan dan belakang jauh. Sampai sampai kaki saya kagak sampai
untuk menggapai lantai. Tapi kalau sama sampingnya ya cuma bersebelahan doang.
Selama di perjalanan AC lumayan
dingin. Jadi selimut pastilah aku pakai. Dan selama sampai Jakarta aku tidur
sama 2 orang laki berbeda. MasyaAllah….
Aneh aja gitu tidur – tidur selimutan.
Sebelahnya laki – laki lain.. haha (ngomong opo)
Eh laki – laki itu turun. Naiklah
laki – laki lain di sebelah ku. Wkwkwkwk
Mentari telah bersinar. Dan kereta
sudah akan sampai bantal dan selimut di ambil oleh para petugas.. Uhhhh tak
rela….
Karena semalem keretanya
kebanyakan berhenti. Delay 1 jam. Jadi baru tiba di Jakarta pukul 0700.
Hai hai Gambir….
Tujuan pertama adalah toilet. Sayang
sekali toiletnya sangat kecil. Untuk bergerak saja sulit. Ada 4 toilet
berukuran sangat kecil. Untung ada wastafel bisa untuk gosok gigi dan cuci
muka(Pencitraan untuk mandi tapi gagal).
Terus aku Tanya sama Mba mba
penjaga toilet. “Dimana kalau naik gojek?”.” Itu pintu keluar mobil”.
Setelah dapat informasi. Langkah kedua
adalah SARAPAN. Breakfast itu penting. Tapi jalan sendirian dan breakfast sendirian
itu gak enak. Macam orang ilang. Ya udah
lah yah mau gimana.
Setelah wangi(karena parfurm) aku
menuju Gedung Sapta Pesona. Letaknya tidaklah jauh dari stasiun Gambir. Tapi tetap
naik gojek.
Gedungnya besar tinggi dan lebar.
Ada Pak Satpam. Kesempatan bertanya.
“Pak, saya mau bertemu dengan Ibu
------- bagaimana ya pak?”
“Nanti ke lobby saja nanti ada
yang bantu”
Pertama masuk dari depan ternyata
ada jalan khusus pejalan kaki. Ikuti jalur itu aja. Nanti sampailah di lobby.
Lobby nya besar sekali. Ada Front
Desknya. Di situlah kita isi buku tamu dengan detail:
Nama
Bertemu siapa
Tujuan
TTD
Dan kita wajib meninggalkan KTP
asli.
Lalu naik lift ke lantai 4. Di sana
ada Pak Satpam lagi. Isi data lagi. Lalu baru bisa bertemu dengan seseorang
yang akan membantu membuatkan visa ke Australia.
TUGAS DONE
JUST IT GUYS..
SIMPLE kan….
Terus gue bingung mau ngapain. Aku
berteduh bawah pohon untuk mencari sinyal untuk order gojek. Tapi NO SINYAL.
Kan syedih gue… udah aku matikan hp, eh tetap tidak ada sinyal. Terus aku kayak
orang hilang jalan aja ke arah Monas. Terus aku pikir – pikir masak di ibukota
tak ada sinyal. Terus aku nyalakan saja paket 4G. Eh ada sinyal. MasyaAllah
Tapi aku lihat di sebelah kiri
ada museum.
Di depan museum itu banyak anak –
anak sekolah. Aku beli tiket. Murah sekali
Tiket museum nasional(update
2018) : Rp 5.000/org untuk umum
Museum nya bagus, bersih dan
rapi. Terdapat 4 lantai. Dan ada lift serta elevator. Baguskan. Di Jogja tak
ada museum macam itu… hehe
Di dalamnya banyak sekali murid. Kita
wajib menitipkan tas ransel kita. Baru boleh berkeliling. Kita boleh ambil foto
& video di semua lantai, KECUALI LANTAI 4 (PALING ATAS) isinya emas, guci.
Lumayan lah keliling disini
menambah pengetahuan dan pengalaman. Setelah 1 jam berkeliling. Aku order gojek
ke Monas.
Terakhir ke Monas tahun 2017. Saat
itu transit aja sebentar ke Monas sebelum ke Bangkok.
Pokoknya kalau ke Monas itu harus
siap gempor. Karena areanya sangat luas.
MONAS
Pukul 10.00
Entah kenapa sangat terik. Bodohnya
lupa bawa topi. Berteduh sebentar di bawah pohon. Rasanya enak sekali. Minum beberapa
teguk air mineral. Setelah isi tenaga siap menembus panas.
Dan bodohnya lagi aku gak tau jalan masuk ke Puncak Monas. Aku muterin itu Monas yang segede gambreng. Aku Tanya mba mba dia juga kagak tau. Ternyata mereka rombongan dari Batam. Mereka ada 200 an orang tapi jalan terpisah – pisah. Nah aku ke Monas barengan sama Mbak nya itu.
Dan bodohnya lagi aku gak tau jalan masuk ke Puncak Monas. Aku muterin itu Monas yang segede gambreng. Aku Tanya mba mba dia juga kagak tau. Ternyata mereka rombongan dari Batam. Mereka ada 200 an orang tapi jalan terpisah – pisah. Nah aku ke Monas barengan sama Mbak nya itu.
Dia Tanya aku kuliah?
Lagi penelitian?
Sering deh ditanya seperti itu. Pas
di museum juga.
Terus pas tak bilang aku ke
Jakarta Cuma singkat dan sendiri dia heran.
KOK BERANI?
“Tanggungjawab”
Ternyata masuk ke puncak monas bukan mendekati bangunan Monas
itu. Ada lorong terpisah yang tak terlihat (Pantes bingung setengah mati)
Aku memang niat banget untuk naik
ke Puncak Monas. Karena sebelumnya hanya berfoto dari kejauhan.
Masuk lorong rasanya super adem. Mak
nyesss. Karena ber AC
Setelah itu akan ketemu loket
tiket
Jadi pakai card itu ada min
deposit 30.000 kalau tidak salah. Sedangkan tiket sampai puncak hanya 15.000.
ya udah di beli aja. Orang udah sampai sana.
Naik lift 132 meter sekitar 11-13
detik saja. Itu kata operator lift. Jadi operator inilah yang mengatur kerja
lift…hehe
Nan kesan pertama adalah ANGINNYA
KENCANG
Puncak Monas tidak begitu lebar. Mungkin
sekitar 20 orangan. Ada teleskop juga. Di sini kita bisa melihat ibukota dari
ketinggian.
Setelah itu balik lagi ke Gambir
untuk makan siang.
BUS DAMRI
Tiap 10 menit sekali berangkat.
Pukul 1400 aku sudah sampai
airport. Di airport baru bisa sholat dan istirahat santai.
So far ini pengalaman berharga
banget. Mulai dari tugas dadakan,
kehujanan, kedinginan, tidak mandi, dan masuk gedung super ketat, jalan jalan
singkat kayak orang ilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar